Minggu, 24 Maret 2013

Telor dadar abon spesial

 
bahan - bahan yang  diperlukan ::( untuk sajian 2 porsi )

1/4 telor ayam
1 bks abon sapi 555
2 siung  bawang merah
1 siung bawang putih
1 siung kencur
1/2 sendok teh lada halus
      Taburan  kelabet

Sebagai pelengkap  menu terserah selera :
  1. baso 
  2. sistik kentang
  3. sosis
caranya :
 .
siapkan alat 2 yang digunakan untuk menggoreng ,minyak secukupnya, iris bawang merah,putih dan haluskan klabet dan kencur hingga halus , bila selera memakai cabe rawit  biar hot silahkan. semua sudah tersaji telor di kocok bersama resep yang sudah digunakan .taburkan abon sapi yang sudah disediakan.kecilkan api jangan  terlalu besar .setelah sudah kemerah-merahan segera siap disajikan .


''selamat mencoba ''
tong hilap komentarna ya ?

jualan baju ahhhh

saya  mau belajar dagang nich kali aja ada yang berminat nich ,,, saya punya barang diantaranya ;Aneka Baju berbagai desain ...
silahkan saya punya berbagai koleksi foto di pajangan saya :
klik http://setiawansandisijalu.blogspot.com










itu outlet saya silahkan masih banyak desain yang belum dipublikasikan ...
silahkan Hub via facebook  & twitter : setiawan.sandi14@yahoo.com
via tlp :085223111283

diantossssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss 
haturnuhun
alamat outlet : pasangrahan panjalu wisata situlengkong panjalu kabupaten ciamis

MASALAH PENGKATROLAN KKM DI SEKOLAH

Menurut Drs Andi Ardiansyah selaku dekan institut agama islam (LM) Berpendapat masalah kkm menurut beliau pada pendidikan sekarang ,kkm menjadi masalah yang menjadi nama baik sekolah sehingga KKM menjadi  salah satu untuk menutupi nilai raport yang menjadikan anak peserta didikan yang belum bisa dan mempunyai nilai yang buruk ditutupi demi nama baik sekolah.
sebenarnya untuk menjadikan peserta yang berkualitas untuk mencapai KKM harus yang apa adanya , tetapi apa boleh buat sistem yang menjadikan pengkatrolan KKM .

 www.setiawansandisijalu.blogspot.com

''APA YANG KELUAR DARI MULUT SESEORANG APSTI BEDA ''

apa sih yang dimaksud KKM itu ?

A. Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal
Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi adalah menggunakan acuan kriteria, yakni menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan peserta didik. Kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan  dinamakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
KKM harus ditetapkan sebelum awal tahun ajaran dimulai. Seberapapun besarnya jumlah peserta didik yang melampaui batas ketuntasan minimal, tidak mengubah keputusan pendidik dalam menyatakan lulus dan tidak lulus pembelajaran. Acuan kriteria tidak diubah secara serta merta karena hasil empirik penilaian. Pada acuan norma, kurva normal sering digunakan untuk menentukan ketuntasan belajar peserta didik jika diperoleh hasil rata-rata kurang memuaskan. Nilai akhir sering dikonversi dari kurva normal untuk mendapatkan sejumlah peserta didik yang melebihi nilai 6,0 sesuai proporsi kurva. Acuan kriteria mengharuskan pendidik untuk melakukan tindakan yang tepat terhadap hasil penilaian, yaitu memberikan layanan remedial bagi yang belum tuntas dan atau layanan pengayaan bagi yang sudah melampaui criteria ketuntasan minimal.
Kriteria ketuntasan minimal ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran di satuan pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir sama. Pertimbangan pendidik atau forum MGMP secara akademis menjadi pertimbangan utama penetapan KKM.
Kriteria ketuntasan menunjukkan persentase tingkat pencapaian kompetensi sehingga dinyatakan dengan angka maksimal 100 (seratus). Angka maksimal 100 merupakan kriteria ketuntasan ideal. Target ketuntasan secara nasional diharapkan mencapai minimal 75. Satuan pendidikan dapat memulai dari kriteria ketuntasan minimal di bawah target nasional kemudian ditingkatkan secara bertahap.
Kriteria ketuntasan minimal menjadi acuan bersama pendidik, peserta didik, dan orang tua peserta didik. Oleh karena itu pihak-pihak yang berkepentingan terhadap penilaian di sekolah berhak untuk mengetahuinya. Satuan pendidikan perlu melakukan sosialisasi agar informasi dapat diakses dengan mudah oleh peserta didik dan atau orang tuanya. Kriteria ketuntasan minimal harus dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar (LHB) sebagai acuan dalam menyikapi hasil belajar peserta didik.
 
sudah mengertikah ...nahhhh kembali kepada sistem pendidikan itu sendidri dan saya setuju bahwa pengkatrolan KKM adalah suatu awal kebodohan besar yang menjadikan bangsa terpuruk
src="https://sites.google.com/site/brojosblog/efek%20hujan%20salju.js"type="text/javascript">
Advertise
300x250
Here

Ads by sandi setiawan