MANAJEMEN KURIKULUM
disusun Oleh :
sandi setiawan
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Manajemen dan sejak permasalahannya sebenarnya sudah lama
dikenal orang. Seusia peradaban manusia itu sendiri. Dari vapirus mesir,
.catatan tiongkok kuno, tulisan yunani dan romawi purba dapat diketahui
bagaimana pentingnya mengelola pemerintah.
Dan perkembangan selanjutnya ketika pada abad pertengahan
mulai dikenal Asuransi Kredit dan pemasaran kemudian setelah timbulnya revolusi
industrri banyak perubahan dalam berbagai bidang.
Maka manajemen pun melingkupi cakrawala yang lebi luas
terurtama dalam bidang usaha (bussines) pada awal abad 20 ini, tepatnya pada
tahun 1911 muncul Krederick W Taylor dengan karyanya yang berjudul “The
principles of scientific management”
Karyanya itu didasarkan pada pengalamannya yang dimulai dari
masinis sampai menjadi kepala teknik pada Midvale Steel Company di Phildelpia
(AS)
B.
PERUMUSAN MASALAH
1.
Pengetian manajeman kurikulum
2.
Prinsip-prinsip pengembangan KTSP
3.
Acuan operasional KTSP
4.
Komponen KTSP
5.
Pengembangan silabus
6.
Contoh model silabus
7.
penyusunan silabus berkelanjutan
BAB II
MANAJEMEN KURIKULUM
A.
Pengertian Manajemen Kurikulum
Manajemen kurikulum adalah segenap proses usaha bersama
untuk memperlancar pencapain tujuan pemebelajaran dengan dititik beratkan pada
usaha, meiningkatkan kualitas interaksi belajar mengajar.
Kurikulum
sendiri dapat dipahami dalam arti sempit sekali, sempit dan luas :
1.
Kurikulum dalam arti sempit sekali
adalah jadwal pelajaran
2.
Kurikulum dalam arti sempit adalah
semua pelajaran baik teori maupun praktik yang diberikan kepada murid-murid
selam mengikuti suatu proses pendidikan tertentu kurikulum dalam arti ini
terbatas pada pemberian bekal pengetahuan dan keterampilan pada murid.
3.
Kurikulum dalam arti luas adalah
semua pengalaman yang diberikan kepada anak didik selama mengikuti pendidikan
4.
Kurikulum adalah seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu
5.
KTSP adalah kurikulum operasional
yang disusun oleh dan dilaksanakan dimasing-masing satuan pendidikan
6.
Silabus adalah rencana pembelajaran
pada suatu dan kelompok mata pelajaran, yang mencakup standar kompotensi dasar
materi pokok pembelajaran. Silabus merupakan penjabarab standar kompotensi dan
dasar kedalam materi pokok/pembelajaran, dan indikator pencapaian kompotensi
untuk penilaian.
Dengan membedakan pengertian-pengertian kurikulum seperti
ini akan berakibat pula ruang lingkup manajemennya. Jika didikuti pengertian
kurikulum dalam arti yang sangat sempit sekali, maka manajemen kurikulum hanya
menyangkut usaha dalam rangka melancarkan pelaksanaan jadwal pelajaran.
Tetapi jika dianut pengertian kurikulum dalam arti luas maka
manajemen kurikulum bukan hanya dibatasi dalam ruang kelas, tetapi menyangkut
pula didalam kegiatanpengelolaan diluar kelas, bahkan diluar sekolah.
B.
Prinsip-prinsip dan Pengembangan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Pengembangan (KTSP) yang beragam mengacu pada standar
nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Standar Nasional Pendidikan terdiri ats standar isi, kompotesi lulusan, tenaga
pendidik, saran dan prasarana, pengelolaan pembiayaan penilaian pendidikan.
Dua
dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut yaitu :
1.
Standar isi (SI)
2.
standar kompotesi lulusan (SKL)
merupakan
acuan utama bagi satuan pendidikan dalam pengembangan kurikulum.
KTSP dikembangkan sesuai dengan relavarsinya oleh setiap
kelompok/satuan pendidikan dibawah koordinasi dari supervisi dinas
pendidikan/kantor Departemen Agama. Kabupaten/kota untuk pendidikan dasar
diprovinsi untuk pendidikan menengah.
Pengembangan KTSP mengacu pada SI dan SKI dan berpedoman
pada panduan penyusuran kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta memperhatikan
penimbangan komite sekolah/madrasah.
Penyusunan KTSP untuk pendidikan khusus oleh dinas
pensisikan provinsi dan berpedoman pada SI dan SKI serta panduan dan
penyususunan kurikulum yang disusun oleh BSNP.
KTSP
berkembang berdasarkan prisisp-prisip sebagai berikut :
1.
Berpusat pada potensi, perkembangan,
kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
2.
Beragam dan terpadu
3.
Tanggap terhadap perkembangan Iptek
dan seni
4.
Relevan dengan kebutuhankehidupan
5.
menyeluruh dan bekesinambungan
6.
Belajar sepanjang hayat
7.
Seimbang antara kepentingan Nasional
dan kepentingan daerah.
C.
Acuan Profesional penyusunan KTSP
KTSP
disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1.
Peningkatan iman dan taqwa serta akhlak
manusia
2.
peningkatan potesi kecerdasan dan
minat sesuai dengan tingkat pengembangan dan kemampuan peserta didik.
3.
keragaman potensi dan karakteristik
daerah dan lingkungan
4.
Tuntutan pembangunan daerah dan
nasional
5.
Tuntutan dunia kerja
6.
Perkembangan IPTEK dan seni
7.
Agama
8.
Dinamika pendidikan global
9.
Persatuan nasional dan nilai-nilai
kebangsaan
10.
Kondisi sosial masyarakt setempat
11.
Kesetaraan Jender
12.
Karakteristik suatu pendidikan
D.
Komponen kurukulum Tingkat Satuan pendidikan
1.
Tujuan pendidikan tingkat satuan
pendidikan
Dirumuskan
mengacu kepada tujuan umum pendidikan, sebagai berikut :
a)
Tujuan pendidikan dasar adalah
meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
b)
Tujuan pendidikan menegah adalah
meningkatkan kecerdasan
c)
Tujuan pendidikan menengah kejuruan
juga sama dengan tujuan pendidikan dasar.
2.
Struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan
Struktur dan urutan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah yang teruang dalam SI meliputi 5 pokok mata pelajaran sebagai berikut
:
a)
Kelompok mata pelajaran Agama dan
Akhlak mulia
b)
Kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian
c)
Kelompok mata pelajaran Iptek dan
estetika
d)
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga
dan kesehatan
e)
Kelompok mata pelajaran
Kelompok mata pelajaran tersebut dilaksankan melalui muatan
dari /kegiatan pembelajaran sebagaiman diuraikan dalam PP 19/2005 pasal 7.
Muatan KTSP meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan
dan kedalamannya merupakan bebn belajar bagi peserta didik pada (SP).
Diasamping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk
kedalam isi kurikulum.
a.
Mata pelajaran
b.
Muatan local
c.
Kegiatan pengembangan diri
d.
Pengaturan beban belajar
e.
Ketuntasan belajar
f.
Kenaikan kelas dan kelulusan
g.
Penjurusan
h.
Pendidikan kecakapan hidup
i.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal
dan global
3.
Kalender pendidikan
Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat menusun
pendidikan kalender pendidikan sesuai dengan kebutuhan daerah karakteristik
sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat dengan memperhatikan kalender
pendidikan sebagaimana yang dimuat dalam standat isi.
E.
Pengembangan Silabus
1.
Pengertian silabus
Silabus adalah perencanaan pembelajaran pada suatu kelompok
mata pelajaran tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi
dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajran indikator penilaian,
alokasi waktu dan sumber/alat/bahan belajar.
Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan
kompetensi dasar kedalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan
indikator pencapaian kompotensi untuk penilaian.
2.
Prinsip pengembangan silabus
a.
Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam
silabus harus benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara keilmuan.
b.
Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian
materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisk, intelektual,
sosial, emosional dan spiritual peserta didik.
c.
Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten ( Ajeg, taat asas) antara
kompotensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar
dan sistem penilaian.
d.
Sistematis
Komponen-komponen silabus yang saling berhubungan secara
fungsional dan mencapai kompotensi.
e.
Memadai
Cakupan indikator, materi pokok, sistem penilaian cukup
untuk menunjang pencapaian kompotensi dasar.
f.
Aktual dan kontekstual
Sistem penilaian memperhatikan perkembangan Iptek dan seni.
g.
Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta
didik, pendidik serta dinamika perubahan yang terjadi disekolah dan tuntutan
masyarakat.
h.
Menyeluruh
Komponen
silabus mencakup keseluruhan ranah kompotensi (kogniktif, afektif psikomotor)
3.
Unit waktu silabus
a)
Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan
seluruh aloksi waktu yang disediakan untuk (mp) selam penyelenggaraan
pandidikan ditingkat (SP).
b)
Penyusunan silabus memperhatikan
alokasi waktu yang disediakan persemester/tahun dan alokasi waktu mata
pelajaran lain yang sekolompok.
c)
Implementasi pemblajaran persemester
menggunakan penanggakan silabus sesuai dengan standar kompotensi dan kompotenis
dasar untuk (mp) dengan alokasi waktu yang tersedia pada srukutur kurikulu.
Khusus untuk SMK/MAK menggunakan penaggalan silabus berdasarkan satuan kopotensi.
4.
Pengembangan silabus
Dapat
dilakukan oleh para guru secara mandiri/berkelompok dalam sebuah
sekolah/beberapa sekolah, kelompok musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) pada
pusat kegiatan guru (PKG) dan dinas pendidikan.
a)
Disusun senidri oleh guru secara
mandiri apabila guru yang bersangkutan mampu mengenali karakteristik siswa,
kondisi sekolah dan lingkungannya.
b)
Apabila guru (mp) belm dapat
melaksanakan pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah dapat
mengusahakan untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk mengembangkan
silabus yang akan digunakan oleh sekolah tersebut.
c)
Di SD/MI semua guru kelas menyusun
silabus secara bersama. Di SMP/MTs untuk mata pelajaran IPA dan IPS terpadu
disusun secara bersama oleh guru yang terkait.
d)
Sekolah yang tidak mampu
mengembangkan silabus secara mandiri, sebaiknya bergabung dengan sekolah lain
melalui forum MGMP/PGK.
e)
Dinas Pendidikan setempat dapat
memfasilitsi penuyusuna silabus dalam bentuk sebuah tim yang terdiri dari para
guruberpengalaman dibidangnya masing-masing.
5.
Langkah-langkah Penembangan silabus
a.
Mengkaji standar kompotensi dan kopotensi dasar
1)
Sebagaimana tercantum pada standar
isi, dengan memperhatikan hal-hal sebagai beikut : Urutan berdasarkan hierarki
konsep disiplin ilmu, tingkatan kesulitan materi tidak harus selalu sesuai
dengan urutan tang ada di SI
2)
Keterkaitan antara standar
kompotensi dan kompotesi dasar dalam mata pelajaran
3)
Keterkaitan antara standar
kompotensi dan kompotesi dasar antar mata pelajaran.
b.
Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran
Yang
akan menunjang pencapaian kompotensi dasar dengan memperhitungkan, antara lain
:
1)
Potensi peserta didik
2)
Relevansi dan karaktristik daerah
3)
Tingkat perkembangan fisik,
intelektual emosional, sosial dan spiritual
4)
Kebermanfaat bagi peserta didik
5)
Struktur keilmuan
6)
Aktualitas, kedalaman dan keluasan
materi pembelajaran.
7)
Relevansi dengan kebutuhan peserta
peserta didik dan tuntutan lingkungan
8)
Alokasi waktu
c.
Mengembangkan kegiatan pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman
belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta
didik dengan guru dan lingkungannya.
Hal-hal
yang perlu dilakukan dalam mengembangkan kegiatan pembelajran adalah sebagai
berikut :
1)
Kegiatan pembelajaran disusun untuk
membrikan bantuan kepada para pendidik khusunya guru, agar dapat melaksanakan
proses bimbingan secara professional
2)
Kegiatan pembelajaran memuat
rangkaian kagiatan yang harus dilakukan oleh peserta didk secara berurutan
untuk mencapai kompotensi dasar.
3)
Penentuan urutan kegiatan
pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi pembelajran.
4)
Rumusan penyataan dalam kegiatan
pembelajran minimal mengandug dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan
pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi.
d.
Merumuskan indikator pencapaian kompotensi
Indikator merupakan penanda pencapaian kompotensi dasar yang
ditandai perbuatan perilaku yang dapat diukru yang mencakup sikap, pengeahuan
dan keterampilan.
e.
Penentuan jenis penilaian
Penilaian pecapaian kompotensi dasar peserta didik dilkukan
berdasarkan indikator.
Hal-hal
yang perlu dilkukan dalam penilaian :
1)
Penilaian diarahkan untuk mengukur
pencapaian kompotensi
2)
Penilaian menggunakan acauan
kriteria yaitu berdasarkan apa yang bisa dilkukan peserta didik sekolah
mengikuti proses pembelajaran dan bukan untuk menentukan kompotensi dasar yang
telah dimiliki dan yang belum serta untuk mengetahui kesulitan siswa.
f.
Menentukan alokasi waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompotensi dasar,
didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran
perminggu dengan mempertimbangkan jumlah kompotensi dasar.
g.
Menetukan sumber belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek, bahan digunakan untuk
kegiatan pembelajaran yang berupa media cetak dan elektronik narasumber serta
lingkungan fisik alam, sosial dan budaya.
F.
Contoh Model Silabus
Dalam
menyusun silabus dapat memilih salah satu format
SILABUS
Nama
Sekolah : SMA Nusantara Kuala Kapuas
Mata
Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Standar
Kompotensi : Aqidah
8.
Meningkatkan keimanan kepada malaikat
Kompotensi
Dasar : 8.1 Menjelaskan tanda-tanda beriman kepada malaikat
Kelas/semester
: X/2
Alokasi
waktu : 2 x 35 menit
Materi pokok/
pembelajaran
|
Kegiatan pembelajaran
|
Indikator
|
Penilaian
|
Alokasi waktu
|
Sumber belajar
|
Beriman kepada malaikat
|
Mencari dalil naqli tentang fungsi beriman kepada kalikat
kecakpan hidup : kesadarn akan potensi dan eksistensi diri serta kecakapan
menggali informasi.
Mendiskusikan tugas dan peranan malaikat bagi kehidupan
manusia.
|
Menjelaskan fungsi beiman kepada malaikat
Mengemukakan dalil naqli dan aqli tentang fungsi iman pada
malaiakat.
|
Uraian singakt
|
4×35 menit
|
Buku paket dan buku bacaan lainya yang releevan.
Al-Qur’an dan
hadits
|
G.
Penyusunan Silabus Berkelanjutan
Silabus
dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran, dilaksanakan dievaluasi dan
ditindaklanjuti oleh masing-masing guru.
Pelaksanaan
penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan, yaitu :
1.
Analisis konteks
a)
Mengidentifikasi SI dan SKL sebagai
acuan dalam penyusunan KTSP
b)
Menganalisis kondisi yang ada
sisatuan pendidikan yang meliputi peserta didik dan tenaga pendidik.
2.
Mekanisme penyusunan
a)
Tim penyusun
Tim penyusun KTSP pada SD, SMP, SMA, dan SMK terdiri atas
guru, konsuler dan kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota,
b)
Kegiatan
Dapat
berbentuk rapat kerja, lokakarya sekolah/madrsah tahap kegiatan KTSP secara
garis besar meliputi penyiapan dan penyusunan draf, revi, revisi serta
finalisasi, pemantapan dan penilaian.
c)
Pemberlakuan
Dokumen
KTSP SD, SMP, SMA, dan SMK dinyatakan berlaku oleh kepala sekolah setelah
mendapat pertimbangan dari komite sekolah dan diketahui oleh dinas tingkat
kabupaten/kota yang bertanggung jawab pendidikan untuk SD dan SMP dan tingkat
provinsi untuk SMA/SMK.
3.
Kerangka dasr kurikulum
Kelompok
mata pelajaran
Berdasarkan pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang standar
nasional pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis
pendidikan umum, kejuruan dan khusus pada jejang pendidikan dasar dan menegah
terdiri atas :
1)
Kelompok mata pelajaran Agama dan
Akhlak mulia
2)
Kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian
3)
Kelompok mata pelajaran Iptek dan
estetika
4)
Kelompok mata pelajaran jasmani,
olahraga dan kesehatan
4.
Pembagian tugas guru
Prinsip manajemen yang sering dikehendaki dilaksanakan di
Indonesia adalah “bottom of poliey’ bukan “top down poliey” yaitu menampung
pendapat bawahan sebelum pimpinan memutuskan suatu kebijaksanaan atau keputusan
berdasarkan musyawarah bersama. Maka dalam pembagian tugas guru kepala sekolah
tidak boleh “main perintah dan main tunjuk” tetapi dibicarakan dalam hal-hal
yang sudah harus diingat antara lain :
a)
Bidang keahlian yang dimilki oleh guru.
b)
Sistem guru kelas dan sistem guru bidang studi disekolah dasar masih digunakan
sistem guru kelas, antara lain :
(1) Sistem mengajak, jika guru mengikuti guru-gurunya naik
kelas
(2) Sistem bertukar, jika guru memegang sesuatu tingkat
terus menerus
c)
Formasi yaitu susunan jatah petugas sesuai dengan banyak dan jenis tugas yang
akan dipikul
d)
Beban tugas guru menrut ketentuan yaitu 24 jam perminggu
e)
Kemungkinan adanya perangkapan tugas mengajar materi pelajaran lain jika
masih kekurangan guru
f)
Masa kerja dan pengalaman mengajar dalam bidang pelajaran yang ditekuni oleh
masing -masing guru
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari judul makalah ini dapat dismpulkan bahwa manajemen
kurikulum adalah segenap proses usaha bersama untuk memperlancar pencapaian
tujuan pengajaran dengan titik berat pada usaha meningkatkan kualitas interaksi
belajar mengajar.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaran kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Penugasan struktur adalah kegiatan pembayaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh oleh peserta didik yang dirancang oleh
pendidik, untuk mencapai standar kompotensi, waktu penyelesaian penugasan
terstruktur ditemtukan oleh pendidik.
B.
SARAN-SARAN
Melalui penulisan makalah ini, pembaca hendaknya mengetahui
bagaimana proses belajar mengajar yang baik, membuka wawasan pengetahuan
tentang menjemen kurikulum, acauan profesional penyusunan kurikulum,
penembangan silabusm, bentuk dan contoh/model silabus.
Selain itu hendaknya penulis dan para pembaca tidak berhenti
sampai disini, melainkan terus mencari bahan-bahan yang berhubungan dengan
manajemen kurikulum agar mengetahui lebih dalam.
Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa
dan para pembaca, dijadikan sebagai acuan dasar untuk lebih lanjutnya memahami
tentang manajemen kurikulum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar